Sekarang
aku akan bercerita tentang kamu tapi dengan orang yang berbeda dan pastinya
kisah yang berbeda pula. Ini masih tetap kisahku, tetapi kali ini kisahku akan
lebih menarik dari kemarin, bahkan akan
lebih rumit dan lebih menyedihkan dari sekedar cinta yang tak berbalas. Kisah
dimana dua anak adam yang saling suka, tetapi karena sebuah alasan salah
satunya memutuskan untuk menyudahi kisah mereka.
***
Kini kemarau panjang telah berganti
dengan hujan di pagi dan sore hari. Begitu juga dengan aku. Kini aku telah
berhasil melupakan tentang mu dan telah siap untuk membuka hatiku kembali untuk
seseorang yang tepat, seseorang yang memang pantas untuk merangkai kisah indah
bersama ku.
Masih sangat jelas diingatanku
tentang kamu. Siang itu di koridor sembilan, sapaanmu berhasil mengalihkan
duniaku. Kau berhasil membuatku tersipu walaupun yang ku lihat kau juga
malu-malu. Kau yang sedang berdiri sambil menyapaku dengan senyum malu-malu dan
tingkah anehmu. Aku terdiam, membisu, dan bertanya pada hatiku apakah benar kau
memanggilku ?. Entah mengapa hari itu kau berhasil membuat jantungku
berdenotasi sangat cepat, kau berhasil membuat lidahku keluh, dan parah nya
lagi aku dibuat salah tingkah olehmu sehingga pergi meninggalkanmu. Kau malah
berteriak terus-menerus memanggil namaku. Namun aku masih saja malu-malu terus
berjalan tanpa memperdulikan panggilanmu.
Hingga pada keesokannya ku terima
pesan tak terduga darimu. Pesanmu semakin meluluhkan hatiku, dan aku selalu
tersenyum simpul saat membaca pesan darimu. Hingga pada akhirnya kisah kita
harus berakhir karena suatu hal yang tidak bisa kuberitahu padamu waktu itu.
Aku minta maaf karena kisah kita harus berakhir sejanggal ini. Karena kisah ini
pula aku trauma untuk jatuh cinta dan trauma dalam berteman.
Sekarang aku akan menceritakan
alasan apa yang membuatku lost contact denganmu. Semua berawal dari rasamu
kepadaku, tetapi sebelum nya aku mau bertanya dahulu. Salahkah bila kau suka
denganku? dan Salahkah jika aku juga menyukaimu? Tidak usah dijawab karena aku
sudah tau jawabannya. Menyukai dan jatuh cinta itu fitrah semua pasti akan
merasakannya, namun apakah kisah cintaku harus serumit dan se complicated ini ?
Benar apa kata orang, saat kita siap
jatuh cinta maka kita juga harus siap untuk merelakannya. Ternyata semua tidak
semulus yang aku bayangkan. Temanku yaitu mantanmu mengetahui rumor tentang
rasamu dan rasaku. Dia yang faktanya sudah tidak menyukaiku menjadi tambah
benci denganku karena rumor itu. Dia, temanku yang merupakan mantanmu
menghujatku kesana dan kemari. Dia tetap tidak suka akan rasamu kepada ku. Aku
tahu kau baru saja putus dengannya tetapi aku tidak tahu pasti alasan kenapa
kau dan dia memilih untuk berpisah. Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu, meninggalkanmu
adalah pilihan terbaik bagiku saat itu. Namun teruntuk temanku aku ingin
bertanya salahkah jika mantanmu kembali menyukai orang lain? Salahkah juga jika
aku menyukai orang lain?
Karena sakitnya putus berteman lebih
sakit dari pada putus cinta, maka kurelakan rasaku kepadamu demi berhubungan
baik dengan temanku. Kau tahu rasanya dikucilkan dikelas? Kau tahu rasanya
digosipkan dibelakangmu? Kau tahu rasanya tidak punya teman yang mau
mendengarkan keluh kesahmu? Itu yang kurasakan dulu. Rasanya sakit sekali, diam
tapi ingin menangis, dan ingin berteriak namun tak bisa. Mungkin sampai sekarang dia masih
menganggapku sebagai musuhnya.
Jujur aku lelah berpura-pura,
memakai topeng baik-baik saja. Hingga akhirnya dengan rasa sakit yang amat
dalam ku akhiri contact denganmu. Mungkin semua tidak akan kembali seperti
semula lagi, tetapi setidaknya aku bisa memperbaiki hubungan dengan manusia
lain. Maaf, maaf sekali atas kekeliruan dulu yang pernah aku lakukan. Memang
aneh tanpa sebab aku menghilang dari hidupmu. Dulu aku tidak bisa menjelaskan
alasannya apa dan sekarang aku baru bisa mengklarifikasi semuanya. Semoga saja
kau membaca tulisanku ini.
Teruntuk dia yaitu temanku. Terima
kasih atas pelajaran berharga yang telah kau ajarkan kepadaku. Darimu aku
belajar tentang seorang teman yang baik dan menjadi teman yang baik. Jujur kau
manis tapi akan lebih manis lagi jika kau bisa menjaga lisanmu. Kau baik tapi
akan lebih baik lagi jika saja kau tidak mengumbarnya. Dan yang terakhir kau
cantik tapi akan sangat cantik jika kau tidak membuka aib orang lain.
Terakhir dari yang terakhir, untukmu
satu pesanku belajarla untuk meminta maaf kepada orang lain dan bercermin la sudah
berapa banyak orang yang telah kau sakiti karena lisanmu ?