Kamis, 27 April 2017

Andai Saja Kau Tau ...



Pagi itu, tepat dimana mata kita saling menyapa di koridor kelas, dan pada pagi itu juga aku merasa ada yang berbeda dengan kamu. Ya... rasa ku berbeda saat aku berada di dekatmu. Ada sensasi luar biasa yang bisa aku rasakan saat aku berada di dekatmu. Jantungku memompa darah lebih cepat dari biasanya, darah ku juga mengalir tanpa ritme yang jelas, membuat keringatku bercucuran dan parahnya lagi lidahku keluh saat aku berada didekatmu.
Aku berusaha menahan diri, mendoktrin otakku bahwa itu hanya ilusi semata. Tapi logika mulai berbisik, bangun nak ini adalah dunia nyata yang sedang kau hadapi. Rasamu itu wajar, yang tidak wajar adalah saat kau berusaha seakan tidak terjadi apa-apa padahal lidahmu saja keluh saat berada didekatnya.
Masih saja, aku terus berpura-pura, berpura-pura seakan tidak terjadi apa-apa. Aku bingung, aku resah, dan aku kalut dalam rasa itu. Semakin aku mencoba untuk biasa saja, namun bayangmu semakin menjadi nyata, jelas dan pastinya berbekas. Setiap malam aku merasa gelisah, di satu sisi aku ingin tahu kabar darimu namun disis lain lidah ku keluh dan gengsiku masih belum bisa berdamai dengan diriku.
Hari demi hari aku lalui dengan hanya berteman baik dengan dirimu. Memandangmu saja sudah cukup bahagia buatku, apalagi jikalau saja kamu menanyakan kabar tentang diriku. Tapi itu adalah ketidak mungkinan yang selalu aku semogakan, walaupun aku tau, itu akan tetap menjadi sebuah ketidakmungkinan. Dan selalu saja kau selalu bisa membuatku salah tingkah setiap berada di dekatmu. Ya ... kau berhasil membuatku masuk dalam lingkaran rasa itu.
Kita selalu bercerita, berbagi suka dan duka tanpa ada kecurigaan sedikit pun darimu. Kau hanya menganggap dan memperlakukan aku selayaknya seorang teman biasa. Dan aku, aku tetap sama menyimpan rasa tapi tak bisa untuk kuungkapkan. Gengsi ku sangatlah tinggi, sangatlah tidak etis bagiku jikalau seorang perempuan menyatakan perasaannya terlebih dahulu.  Aku selalu bertanya pada malam dan siang, andai saja aku tahu tentang rasamu. Apakah kau mempunyai rasa yang sama kepadaku atau malah sebaliknya ?
Kuharap Tuhan mendengar semua doaku agar kau membalas rasa yang kurasa saat itu. namun ternyata bumi saja mengacuhkan aku. Selang beberapa bulan, kau dan aku dipisahkan oleh ruang dan waktu. Kita terpisah ruang namun masih dalam satu tempat yang sama. Sekarang komunikasi ku denganmu semakin terbatas. Kita tidak bisa berbicara se intens dulu, bercanda dan tertawa bersama kini hanya menjadi kenangan indah bersamamu.
Aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan,  mengamatimu dan terus berdoa kepada Tuhan agar kau segera tahu isi hatiku. Tetapi seiring berjalannya waktu kita semakin saling acuh tak acuh. Kau sibuk dengan duniamu dan aku sibuk dengan duniaku. Sehingga saat berpapasan saja aku tidak tahu lagi bagaimana caranya mengatakan hai kepadamu. Dan kamu semakin asyik saja dengan teman barumu.
Sampai suatu hari kudengar kau jadian dengan teman sekelasmu. Aku terdiam, sedih, marah, dan gelisah membanjiri otakku. Disatu sisi aku bahagia, namun disisi lain kau membuat retak organ dalam tubuhku. Rasanya seperti ada belati yang kau goreskan ke hatiku. Sakit namun tidak berdarah, membekas dan semakin menganga jikalau aku tak sengaja mengingatmu.

Sejak saat itu, kumulai mengajak hatiku untuk berdamai tentang rasaku kepadamu. Namun ternyata itu bukanlah hal yang mudah, sangat sulit membuat hatiku pulih kembali dari rasa sakit karena keegoisanku sendiri. Butuh 1 tahun untuk menyatukkan kembali puing-puing hatiku yang tak sengaja kau patahkan. Dan selama satu tahun juga aku merasakan rasa gelisah, sedih, dan kalut memikirkan kebodohan yang telah aku perbuat. Tepatnya satu tahun tiga bulan ku ku sia-siakan begitu saja karena cinta yang tidak terbalaskan karena keegoisanku. Ah... betapa bodohnya aku dulu.

Program SORTING DAN SEARCHING DATA Bahasa C

LISTING PROGRAM LOGIKA PROGRAM    #include <stdio.h> adalah penyisipan file standard input output header untuk ...